Bagaimana Daging Qurban Siap Saji Bisa Sampai ke Anak-anak YATIM-DHUAFA?

Setiap tahun, momen Idul Adha selalu menjadi saat yang ditunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk beribadah dan mengenang pengorbanan Nabi Ibrahim, Idul Adha juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk berbagi rezeki dengan sesama melalui pelaksanaan ibadah qurban.

Di Indonesia, praktik qurban menjadi momentum bagi banyak orang untuk menunjukkan kepedulian mereka kepada yang membutuhkan, terutama anak-anak yatim-dhuafa. Salah satu lembaga yang berperan penting dalam mengantarkan kebaikan qurban hingga ke tangan mereka adalah Yayasan Duta Amal Insan Gemilang Indonesia (DAIGI).

Berikut adalah alur lengkap bagaimana daging qurban dapat sampai kepada anak-anak yatim-dhuafa melalui layanan yang diselenggarakan oleh Yayasan DAIGI:

  1. Pengumpulan Dana Qurban:
    Bagi sahabat baik yang ingin berqurban, mereka dapat mengirimkan donasi melalui Yayasan DAIGI. Informasi lebih lanjut dapat ditemukan di situs web resmi yayasan, https://daigi.id/pengelolaan-qurban/.
  2. Pembelian Hewan Qurban:
    Dana yang terkumpul kemudian digunakan untuk membeli hewan qurban yang berkualitas, memastikan bahwa setiap qurban yang diserahkan bermutu dan bermakna.
  3. Penyembelihan Hewan Qurban:
    Proses penyembelihan dilakukan dengan hati-hati oleh tenaga ahli sesuai dengan syariat Islam, menjaga keamanan dan kehalalan daging qurban.
  4. Pemotongan Hewan Qurban:
    Proses pemotongan dan pencacahan daging dilakukan dengan teknik beef cut, agar dalam pengolahannya bisa dibagi sesuai jenis daging sehingga dapat lebih memaksimalkan nutrisi yang ada dalam daging.
  5. Penyimpanan Daging dalam Kulkas.
    Sebagian daging disimpan dalam keadaan mentah dan dibekukan, sementara yang lain direbus terlebih dahulu sebelum dibekukan untuk menjaga kesegarannya.
  6. Pengolahan Daging:
    Daging qurban diolah menjadi berbagai hidangan frozen bernutrisi, seperti Semur, Terik, Soto, Gulai, dan Brongkos, dengan takaran gizi yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yatim-dhuafa.
  7. Penyimpanan Lauk Frozen:
    Hidangan qurban yang telah diolah disimpan dalam freezer dengan suhu yang tepat untuk memastikan kesegaran dan kualitas nutrisinya tetap terjaga.
  8. Distribusi Lauk kepada Anak-Anak Yatim-Dhuafa:
    Setiap dua minggu sekali, hidangan frozen bernutrisi ini dibagikan kepada anak-anak yatim-dhuafa di berbagai tempat, mulai dari pondok pesantren hingga panti asuhan, serta anak-anak yatim-dhuafa di luar panti asuhan.
  9. Anak-Anak Bahagia:
    Dengan penuh kebahagiaan, anak-anak yatim-dhuafa menikmati hidangan qurban yang bernutrisi setelah dipanaskan dengan baik. Mereka tidak hanya merasakan kelezatan hidangan, tetapi juga mendapatkan asupan gizi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Melalui langkah-langkah yang terorganisir dengan baik, setiap potongan qurban tidak hanya menjadi simbol kebaikan, tetapi juga sumber kebahagiaan bagi anak-anak yang membutuhkan. Semangat berqurban menjadi lebih bermakna ketika setiap langkahnya diarahkan untuk memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat yang membutuhkan, seperti anak-anak yatim-dhuafa.

(ND)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top