Bulan Dzulhijjah tidak hanya dikenal dengan hari raya kurban dan ibadah haji. Selama sepuluh hari pertama bulan ini, kita dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, seperti memperbanyak dzikir, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan berbagai amalan sunnah lainnya.
Salah satu amalan yang disarankan adalah puasa sunnah pada tanggal satu sampai sembilan Dzulhijjah. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ اَلْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيْهَا أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ، يَعْنِيْ أَيَّامَ الْعَشْرِ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ؟ قَالَ: وَلاَ الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ.
“Tidak ada hari dimana suatu amal shâlih lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla melebihi amal shâlih yang dilakukan di hari-hari ini (yakni sepuluh hari pertama Dzulhijjah)“. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasûlullâh, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allâh?” Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allâh, kecuali orang yang keluar dengan jiwa dan hartanya (ke medan jihad) dan tidak ada satu pun yang kembali (ia mati syahid)”.
Puasa Sunnah Dzulhijjah
Puasa sunnah ini dilaksanakan pada awal bulan Dzulhijjah, khususnya pada sembilan hari pertama bulan tersebut. Disebutkan dalam hadits yang berasal dari Ibnu Umar Ra tentang keutamaan puasa Dzulhijjah.
Rasulullah Saw bersabda: “Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya dari pada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)
Bacaan niat puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah):
Nawaitu shouma syahri dzulhijjah sunnatan lillahi ta ala
Artinya: Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta ala.
Puasa Tarwiyah
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Nama “Tarwiyah” berasal dari kata “tawriyah” yang berarti mengumpulkan bekal air, merujuk pada persiapan jamaah haji sebelum menuju Arafah. Adapun keutamaan dari puasa Tarwiyah ini tercantum dalam sebuah hadits, berikut ini:
“Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti puasa sebulan. Dan, untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun.” (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).
Bacaan niat puasa Tarwiyah adalah berikut ini:
“Nawaitu shauma hâdzal yaumi an ada i tarwiyata sunnatan lillahi ta ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta ala.”
Puasa Arafah
Puasa Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari wukuf di Arafah bagi jamaah haji. Puasa ini memiliki keutamaan yang sangat besar.Adapun keutamaan puasa Arafah yang datang dalam hadits shahih, Rasulullah Saw bersabda:
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Bacaan niat puasa Arafah adalah berikut ini:
Nawaitu shouma arafata sunnatan lillahi ta ala
Artinya : Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta ala.
Kesimpulan
Menunaikan puasa sunnah sebelum Idul Adha tidak hanya memberikan pahala yang besar, tetapi juga mempersiapkan hati dan jiwa kita untuk menyambut hari raya dengan penuh kesucian dan ketakwaan. Semoga kita semua dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.