Lauk beku atau lauk frozen kini menjadi pilihan praktis banyak keluarga. Selain hemat waktu, penyimpanannya juga bisa tahan lama. Tapi, muncul satu pertanyaan penting:
👉 Apakah lauk frozen menurunkan kandungan gizi? Jawabannya: tidak, selama proses pembekuannya benar.
Apa Itu Lauk Beku?
Lauk beku adalah makanan yang sudah dimasak, lalu didinginkan dan disimpan di dalam freezer. Tujuannya adalah untuk memperlambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab pembusukan tanpa menggunakan bahan pengawet. Contoh yang umum antara lain ayam bumbu kecap, rendang daging, ikan sambal, dan berbagai olahan tumisan atau kuah.
Bagaimana Kandungan Gizi Lauk Beku?
Penelitian menunjukkan bahwa nutrisi utama seperti protein, lemak sehat, dan mineral tidak rusak oleh proses pembekuan. Bahkan, makanan yang dibekukan dengan cepat justru dapat mempertahankan nilai gizinya lebih baik dibanding makanan yang dibiarkan pada suhu ruang terlalu lama. Namun, kandungan vitamin tertentu seperti vitamin C dan B1 bisa sedikit menurun jika:
- Proses memasaknya terlalu lama atau bersuhu tinggi
- Proses pembekuan makanan terlalu lambat atau berulang-ulang
Kunci Agar Tetap Bergizi:
- Gunakan bahan segar berkualitas
- Masak dengan teknik yang mempertahankan nutrisi
- Bekukan segera setelah masak
- Simpan pada suhu -18°C atau lebih rendah
- Yang terpenting, Hindari membekukan ulang setelah lauknya mencair
Kenapa Banyak Orang Memilih Lauk Beku?
- Praktis: tinggal panaskan, siap santap
- Hemat waktu & tenaga
- Bisa stok untuk beberapa hari ke depan
- Selain itu Gizi tetap terjaga jika diproses dengan baik
Kesimpulan
Jadi, lauk beku tidak otomatis menurunkan kandungan gizi. Dengan bahan yang segar dan teknik pembekuan yang tepat, lauk frozen siap saji ini bisa menjadi pilihan sehat, aman, dan bergizi untuk keluarga Anda. Akan tetapi, Ingat bahwa Kualitas gizi tetap tergantung pada cara olah dan penyimpanan, bukan pada status “beku”-nya.