Berikut adalah alasan-alasan mengapa daging qurban didistribusikan dalam bentuk lauk frozen dan dilakukan distribusi setiap dua minggu sekali, dengan pertimbangan anak yatim-dhuafa dapat menikmati daging tidak hanya saat Lebaran Idul Adha:
- Kontinuitas Penyediaan Pangan: Distribusi daging qurban dalam bentuk lauk frozen secara berkala setiap dua minggu memastikan adanya pasokan pangan yang stabil bagi anak yatim-dhuafa. Hal ini memungkinkan mereka untuk menikmati daging yang bernutrisi dan bergizi secara teratur, tidak hanya saat Lebaran Idul Adha, tetapi juga sepanjang tahun.
- Kemudahan Penyimpanan: Lauk frozen memungkinkan penyimpanan yang lebih mudah dan lebih lama. Daging yang dibekukan dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama tanpa kehilangan kualitasnya. Dengan demikian, pondok pesantren ataupun panti asuhan yatim-dhuafa memiliki akses mudah untuk menyimpan dan menggunakan lauk sesuai kebutuhan mereka.
- Peningkatan Gizi dan Kesehatan: Daging merupakan sumber protein dan nutrisi penting bagi pertumbuhan dan kesehatan anak-anak. Dengan distribusi daging qurban secara berkala, anak yatim-dhuafa dapat memperoleh asupan nutrisi yang cukup secara konsisten, membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mereka.
- Memperingati Makna Berkurban: Distribusi daging qurban secara berkala juga membantu dalam memperingati makna berkurban secara kontinu di luar waktu Lebaran Idul Adha. Ini memberikan kesempatan bagi anak yatim-dhuafa untuk terlibat dalam pengalaman berbagi dan kebaikan sepanjang tahun, menguatkan nilai-nilai solidaritas dan empati dalam masyarakat.
Dengan pertimbangan ini, distribusi daging qurban dalam bentuk lauk frozen dan dilakukan secara berkala setiap dua minggu tidak hanya memastikan ketersediaan pangan yang stabil, tetapi juga memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi kesehatan dan kesejahteraan anak yatim-dhuafa.