Flu vs Batuk-Pilek | Pengobatan, Pencegahan, dan Komplikasi yang Perlu Diwaspadai

Flu dan batuk-pilek adalah dua keluhan yang sangat umum, tetapi penanganannya bisa berbeda. Flu biasanya memberikan gejala yang lebih berat, sementara batuk-pilek cenderung lebih ringan dan sering membaik dengan perawatan sederhana di rumah. Meski begitu, keduanya tetap perlu ditangani dengan tepat agar tidak menimbulkan masalah lanjutan.

Bagaimana Pengobatan dan Pencegahannya?

Jika Anda mengalami flu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat antivirus influenza serta obat pereda gejala. Pengobatan biasanya berlangsung sekitar 5–7 hari, sementara gejala flu dapat mereda dalam 1–2 minggu. Pada batuk-pilek biasa (common cold), umumnya cukup diberikan obat pereda gejala tanpa memerlukan antivirus.

Obat pereda gejala dan cara meningkatkan daya tahan tubuh:

  • Istirahat yang cukup.
  • Banyak minum air hangat atau kaldu.
  • Obat penurun demam dan pereda nyeri seperti parasetamol, atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen, diklofenak, ketoprofen, atau asam mefenamat.
  • Dekongestan untuk meredakan hidung tersumbat, serta obat batuk sesuai jenis batuk. Bila dahak mengental, dapat diberikan obat ekspektoran.
  • Konsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya protein, buah, dan sayuran berserat.

Apakah perlu Antibiotik?

·  Seringkali pasien Flu, batuk pilek minum antibiotik (amoksisilin, cefadroksil, cefifiksim) dan merasa lebih enak atau cepat sembuh.

·  Anda sembuh bukan karena antibiotik, tetapi memang gejalanya akan mereda pada hari ke 3-5, sedangkan pilek dan batuk dapat berlangsung sampai 2 minggu.

·  Ingus berwarna kuning kehijauan akibat enzim myeloperoksidase yang diproduksi oleh sel immune yang aktif melawan virus. Antibiotik tidak diperlukan meskipun ingus berubah warna.

Pencegahan

  • Vaksinasi influenza setiap tahun, terutama bagi kelompok rentan. Virus influenza mudah bermutasi sehingga vaksin perlu diperbarui secara berkala.
  • Cuci tangan sesering mungkin dengan air dan sabun atau hand sanitizer.
  • Hindari menyentuh mulut, hidung, atau mata jika tangan belum bersih.
  • Gunakan masker saat berada di kerumunan, di kendaraan umum, atau ketika menjenguk orang yang sedang sakit.
  • Hindari kerumunan bila memungkinkan.
  • Jangan berbagi makanan, minuman, atau peralatan pribadi.
  • Tutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk menggunakan lengan bagian dalam atau tisu.

Waspada komplikasi

·  Akibat sumbatan pada hidung dalam jangka lama dapat berakibat r

o   radang pada saluran telinga bagian dalam, dengan gejala telinga terasa tidak nyaman, demam, sulit tidur, pendengaran berkurang, terasa ada tekanandalam telinga, nafsu makan menurun, keluar cairan dari telinga. Pada anak anak sering terjadi karena saluran telinga dalam masih relatif sempit,  dengan adanya radang saluran menjadi buntu. 

o   sinusitis adalah radang pada daerah sinus didaerah dahi, pipi di bawah mata. Gejalanya sakit kepala, demam, badan merasa lemah, nyeri tekan daerah sinus, nafas berbau busuk, ingus kecokelatan dan berbau. Pencegahannya dengan menggunakan dekongestan baik minum atau semprot.

·  Pneumonia atau radang paru, gejala demam, lemah, nafas sesak dan berat, frekuensi nafas semakin cepat dengan  nafas pendek pendek.

o   pada anak karena masih sulit mengeluarkan lendir pada saluran paru, sumbatan ini dapat menyebabkan kesulitan bernafas, sehingga diperlukan pemberian obat dan uap air (nubulizer) untuk pengencer ingus dalam saluran paru.

·  Segera berkunjung ke dokter apabila mengalami komplikasi diatas ini.

Baca juga : Flu vs Batuk-Pilek | Kenali Bedanya dan Siapa yang Rentan

bila Anda ingin kembali memahami perbedaan flu dan batuk-pilek serta siapa saja yang lebih berisiko.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top